Pagi
hari itu, wisma, Jln. Jendral sudirman, senin, (21/01), saya keluar dari
penginapan dan atau tempat tinggal sementara di wisma, kebetulan saya diberi
tempat tinggal sementara oleh Bruder Sugianto di bengkel wisma, bersama-sama
dengan adik natalis bukega dan fransiskus pigai.
pagi
hari, pada pukul 08.25 WIT. Dengan memberanikan diri, memintah pekerjaan di Br.
Sugianto. SJ. Beliau mengatakan “ hari ini, yang akan bekerjan sama-sama dengan
kamu tidak datang, sebab istrinya mengalami keguguran anaknya,”kata dari Br.
Sugianto.
“Pekerjaan
kamu hari ini, ialah bersih-bersih halaman wisma (angkat rumput/dedauan, babat
rumput dan cabut rumput) disekitar ini, rumah wisma lama dan baru tidak sampai
di pintu pagar,”tuturnya.
Lalu,
perasaan hati saya mengatakan “ini adalah pekerjaan hari pertama saya, saya
harus semangat untuk melakukan pekerjaan ini,”kata saya. Dengan segera saya
mengambil gerobak, sapu lidi, parang dan sabit.
Setelah
mengambil alat-alat itu, tidak memikirkan hal-hala lain lagi, saya langsung
kerja. Saya tidak melihat keberadaan bruder lagi. Yang tadinya, bersama-sama
tinggal dan ngorbrol dengan saya, namun karena telah diberikan pekerjaan,
dengan hati yang penuh semangat, saya langsung kerja.
Kerja
pertama yang yang saya lakukan ialah mengumpulkan dedauan, rumput-rumput
sekaligus sapu halaman, mulai dari belakang sampai depan. Apa yang terjadi
saudara, hanya melakukan ini, badan saya sudah mulai cape, apalagi waktu belum menandakan
untuk makan siang. Rasanya ingin berhenti bekerja, soak, loyo dan cape sekali
melakukan pekerjaan, yang tadinya berpikir bahwa pekerjaan kecil. Namun,
setelah melakukan cukup lumayaan sulit.
Lalu,
hati kecil saya mengatakan “ini adalah pekerjaan awal. Dan tentunya, pantas
saya mendapatkan kesulitan-kesulitan seperti ini. karena memang selama saya
hidup jarang melakukan pekerjaan yang makan waktunya tujuh (7) jam, mulai dari
pagi sampai sore,”kata hati kecil saya.
Namun,
saya tidak merasa putus asa. Karena saya merasa ini adalah pekerjaan saya dan
saya harus selesaikan dalam waktu yang sudah diberikan. Dengan memikirkan hal
itu, rasa semangat muncul tenaga mulai bagus kembali. Pekerjaan saya harus
mulai dari sekarang sampai selesai.
Kemudian,
dengan penuh semangat yang berkobar-kobar, akhirnya pekerjaan saya telah
selesai dalam jangka waktu 2 jam. Lalu saya lanjut ke pekerjaan yang ke-2.
Pekerjaan
ke-2, saya mulai dengan menacut rumput. Rasanya pekerjaan ini, sangat mudah.
Namun, ketika melakukannya sungguh sulit juga. Sampai-sampai, ketika saya cabut
3 ramput saja, badan saya semakin lemah, karena cape dll. Akhirnya saya
istrahat sejenak. Kemudian, lanjut lagi melakukan pekerjaan yang sama.
Karena
sudah israhat, saya merasa badan saya, sudah baik, dan energy untuk bekerja
telah kembali. Tanpa memikirkan panjang. Saya mengambil alat penjabut rumput,
lalu mencabut rumput dengan penuh semangat. Lalu saya memikirkan, apabbila saya
lama-lama dalam melakukan pekerjaan yang ke-2 ini. lebih baik saya targetkan
waktu saja.
Karena
pemikiran itu muncul, dengan segera saya tarbetkan waktu selama satu (1) jam.
Kemudiaan, karena hal ini, resiko yang besar. Maka, saya harus meyelesaikan
pekerjaan ini dalam waktu yang sudah ditargetkan. Saya kerja dengan semangat,
tidak lama kemudian pekerjaan ke-2 telah habis dalam jangka waktu 1 jam.
Saya
mulai berpikir sejenak. Berarti ketika kita menargetkan waktu, juga berpengaruh
pada pekerjaan maupun kehidupan kita. Ini adalah salah satu hal yang perluh
saya perhatikan bahkan untuk kita semua. Sebab, ini adalah bekal dan harapan
kita dan saya kedepan. Ini adalah pemikiran saya yang horror saja.
Kemudiaan,
karena telah selesai pekerjaan yang ke-2. Selanjutnya saya harus bergerak pada
pekerjaan yang ke-3,yaitu babat rumput. Saya masih punya semangat untuk
melakukan pekerjaan yang ke-3. Tidak berpikir panjang, saya mengambil mesin
babat rumput. Dan langsung melakukannya.
Kemudian,
karena merasa enak. Hanya mengerakkan tangan saja. Maka, saya tidak merasa
bahwa bahu saya sudah mulai sakit. Namun, saya tidak memikirkan hal itu lagi.
Walaupun saya sakit, saya tetap kerja sampai selesai. Akhirnya saya mengambil komitemen
bahwa saya harus selesaikan pekerjaan
ini, sampai pada pukul 14.10 WIT.
Dengan
penuh semangat saya melakukan hal pekerjaan itu. Tidak rasa kemudian, karena
kecepaan dan haus. Saya memandang ke samping kiri-kanan saya, bahwa ada pohon
kelapa yang buah masih muda dan tentunya air kelapapun juga masih penuh dan
manis. Karena haus, saya meninggalkan pekerjaan itu sejenak sekaligus saya
beristirahat. Saya memanjat pohon kelapan dan menurunkan 5 buah kelapa. Lalu
saya minum buah kelapa itu sampai saya merasa cukup. Kemudian, menlajutkan
pekerjaan yang tadi saya tinggalkan.
Badan
saya mulai kembali semangat, dan saya merasa saya tidak akan loyoh lagi. Karena
sudah cukup saya minum air kelapa tersebut. Saya lanjut kerja sampai selesai.
Dan waktu telah berbunyi pas 14.15 WIT. Sudah melewati 5 menit. Namun, hal itu
tidak menjadi persoalan. Akhirnya pekerjaan telah selesai.
15
menit kemudian, Br. Sugianto datang. Mengatakan “iyoh makan duluh nanti sore
lanjut lagi,”katanya.
Mendengarkan
kata itu, saya sudah merasa tidak bisa melakukan pekerjaan yang berikut.
Br.Sugi mengatakan lagi “nanti jam 15.15 WIT. Kamu dengan 2 adik mu itu, pergi
ke kandang, lanjut pekerjaan disana. Pekerjaan apa saja bruder kata saya.
Membersihkan kandang babi,memberikan makan sekalgus memberikan makanan sapi.
Bukan kamu sendiri yang kerja. Namun, ditambah 2 adik mu itu. Oke sip bruder,
saya siap melakukannya.
Karena
sudah ada teman, pekerjaan yang tidak akan berat,”kata lubuk hati saya.
Saya
makan siang pada pukul 14.25 WIT. Setelah makan saya istirahat sejenak. Tidak
lama kemudian, 2 adik yang tadi pagi berangkat ke sekolah telah tiba. Lalu adik
natalis boma mengatakan “kakak sudah makan kah? Sudah adik. Sudah kamu dua
pergi makan sudah,”kata saya. Sip kakak kata fransiskus pigai.
Kemdian
saya istrahat sejenak di kamar saya sambil menunggu 2 adk yang pergi makan
siang. Kemudian 20 menit kemudian, mereka dua datang. Karena waktu telah
mendakan pada pukul 15.15 WIT. Kakak kami berdua mau ke belakang ini, kasih
makan babi,”kata adik nato. Ok adik, mari kita jalan sudah, kebetusaln tadi Br.
Sugi ada sampaikan nanti jam 15.15WIT. pergi bersihkan kandang babi,”kata saya.
Ok mari sudah kita jalan,’kata adik frans.
Sesampai
disana, ketika melihat di kadang babi, saya pikir, hanya 1 dan 2 babi saja.
Ternyata banyak sekali. Dan bahkan ada yang sudah punya anak babi. Saya
bersihkan kandang babi bersama-sama 2 adik. Ketika sedang membersihkan, kak ada
anak babi yang mati, adik nato bicara. Lalu kalau sudah mati biasanya Br.
Lakukan bagaimana, frans bilang tidak kalu anak babi mati kita berdua biasa
masak. Oh begitu, kalau begitu ok simpan nanti kita masak kata saya.
Lanjut,
setelah membersihkan kandang babi, kami memberikan makanan baik untuk sapi
maupun untuk babi. Ketika sedang memberikan makan, adik hengi okomonggok datang
secara diam-diam. Lalu adik datang lagsung bilang “ah kak juga ada disini ee.
Iya dikx. Lalu adik sendiri? Jalan-jalan saja kakx. Mantap. Baru kamu ada kasih
makan babi kah. Itu sudah adik, “kata saya. Maru kita sama-sama sudah kasih
makan babi,”kata adik hengki.
Setelah
kasih makan makanan sapi dan babi. Meliaht ke bagain utara bruder norbethus
S.J, bruder sugianto S.J dan adik
theresia sedang datang kearah kami. Sesampai di kandang babi dan sapi. Sudah
kasih makan belum Br. Sugi bilang. Sudah der kata adik nato. Ok kalau begitu,
ok mari kita hanya lihat-lihat saja.
Br.
Sugi melihat ada anak babi yang mati. Maka kata bruder. Ini lebih baik kita
kubur saja dari pada pada dibuang di sungai,”katanya. Ini lex kamu bawa anak
babi itu, kita gali tanah, kubur saja. Ok der. Takut mau bilang, bruder biar
kita masak saja. Karena tidak mengungkapkan kata itu ke bruder, maka dikubur
saja. Setelah menguburkan anak babi. Bruder suruh saya dengan adik theresia
kamu dua pulang sudah.
Lalu
saya dengan adik thersia pulang. Sesampai di bengkel alphonsius, saya ke kamar
saya lalu adik thersia pulang ke rumahnya. Ketika tiba di kamar saya. Saya
mulai berpikir. Saya telah mendapatkan modal, bagaimana cara memberishkan
kandang babi, cara memberikan makanana babi sekaligus makanan sapi.
Hal
ini merupakan apresiasi buat saya. Dan modal mendapatkan pengalaman. Sehingga
kelak, ketika ada babi saya bisa pelihara.
Kemudian,
Karen masih ada waktu, saya ke sekolah untuk bermain bola dengan adik-adik
kelas disana. Karena sudah berpikir, saya cuci muka dan langsung berangkat ke
sekolah. Setiba di sekolah saya melihat
banyak perkembangan di sekolah baik gedung sekolahnya maupun bangunan lain.
Heran saya melihat itu.
Setelah
itu, saya main bola bersama adik-adik saya. Hingga pada selesai pada pukul
18.15 WIT. Ketika selesai saya tidak langsung pulang ke wisma tempat penginapan
saya. Namun, saya mampir ke asrama taruna karsa. Karena saya tahu bahwa, asrama
taruna karsa adalah tempat tinggal saya selama saya masih SMA. Saya istrahat
sejenak sambil ajak adik-adik cerita-cerita. Lalu karena waktu sudah malam
akhirnya saya kembali ke wisma dengan segera. Setiba di wisma pada pukul 18. 50
WIT.
Saya
langsung mandi dan makan malam, setelah itu, tidur malam.
Terima
kasih Friends
Alex Gobai
ConversionConversion EmoticonEmoticon